Kenapa anak mudah demam atau fllu ?

Kenapa anak mudah demam atau fllu ?

Demam memang merupakan sebuah hal yang lumrah terjadi. Akan tetapi, mungkin Anda cukup cemas jika anak atau anggota keluarga di rumah gampang sekali terserang demam. Sebenarnya apa saja yang menjadi penyebab gampang demam?

Sebuah penelitian menyebutkan, faktor kualitas makanan yang masuk ke dalam tubuh menjadi penyebab utama anak sering demam atau flu. Makanan yang banyak mengandung gula buatan ( bukan gula organik ) sangat mempengaruhi daya tahan tubuh yang gampang drop.

Berikutnya, adalah makanan yang masuk ke dalam tubuh berasal dari makanan yang terpapar pestisida, kimia berbahaya lain dari obat  tanaman, pemacu tumbuhnya buah, atau insektisida menjadikan tubuh anak mengalami penurunan daya tahan tubuh atau kekebalan.

Maka bagi anak-anak sebaiknya Bunda hati – hati, memberi asupan makanan, atau perhatikan betul jajanan yang sering dikonsumsi anak-anak. Makanan di pinggir jalan, buatan pabrik, menjadi bagian penting yang harus terus dicegah agar tubuh anak tidak banyak terpapar bahan kimia berbahaya yang membuat daya tahannya lemah.

Berikut beberapa penyebab  anak yang sering mengalami demam flu akibat daya tahan yang lemah :

Alergi

Penyebab gampang demam berikutnya adalah faktor alergi. Seringkali mungkin kita merasa tidak enak badan, mengalami gejala flu atau pilek, dengan atau tanpa disertai demam. Jika anak sangat sering mengalami gangguan pernafasan, mungkin penyebabnya adalah alergi.

Alergi ini pun penyebabnya bermacam-macam. Namun kebanyakan adalah alergi debu, sari bunga, asap, dan sebagainya. Jika anak terserang alergi, bisa jadi penyebabnya adalah alergi terhadap protein susu sapi. Perhatikan gejala alergi dan ketahui juga perbedaan Demam Karena Alergi dengan demam biasa.

Saluran cerna yang sensitif

Mungkin ada yang bertanya, mengapa saluran cerna yang sensitif bisa menjadi penyebab gampang demam. Jawabannya adalah sekitar 70 persen dari mekanisme pertahanan tubuh berasal dari saluran cerna. Jadi, jika anak  mudah terserang demam atau gejala penyakit lainnya, bisa jadi saluran cerna anak memang sedang terganggu atau terlalu sensitif.

Ada baiknya memeriksakan diri ke dokter bukan hanya mengenai gejala penyakit yang muncul saja, melainkan juga memeriksakan kondisi kesehatan secara keseluruhan, seperti misalnya saluran pencernaan itu sendiri.

Sering terpapar virus atau bakteri

Seseorang yang sering demam juga bisa jadi disebabkan karena seringnya terpapar Demam Virus atau bakteri. Misalnya jika seseorang memang sering berhubungan dengan orang-orang yang berpotensi untuk menularkan penyakit, sering berkunjung ke tempat-tempat dimana banyak potensi penularan penyakit, atau memang sedang berada di sebuah cuaca yang membuat bakteri dan virus berkembang lebih cepat hingga menyebabkan Demam Karena Perubahan Cuaca. Kondisi ini sering dialami saat musim hujan. Ketika musim hujan, kita akan lebih suka berada di dalam ruangan. Hal ini membuat ruangan-ruangan menjadi penuh dengan virus dan bakteri, sehingga kita gampang sakit karena penularan.

Dan sangat mungkin bakteri atau virus berasal dari jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh terkontaminasi berbagai virus atau bakteri yang tidak berguna bagi kesehatan anak. Maka upayakan terus mengkontrol jenis makanan yag dikonsumsi anak, atau sebaiknya tetap menjaga makanan yang ada di rumah makanan yang bebas kimia, bakteri dan virus jahat.

Pola makan yang buruk

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa kurang lebih 70% dari mekanisme pertahanan tubuh berasal dari sistem pencernaan, itu berarti pola makan juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Jika pola makan dan juga jenis makanan yang dikonsumsi buruk, maka itu bisa menjadi penyebab dari mudahnya terserang demam atau penyakit lainnya. Maka dari itu, pola makan itu sangat penting untuk dijaga dan jenis makanan yang dikonsumsi juga wajib diatur agar tidak membuat tubuh terserang berbagai jenis penyakit.

Faktor psikologis

Bukan hanya faktor fisik saja yang bisa mempengaruhi kesehatan seseorang, namun faktor psikologis pun turut menentukan dan mempengaruhi. Faktor psikologis di sini bisa berupa kondisi stress atau depresi. Saat seseorang stress atau depresi, maka sistem imun tubuh juga akan melemah. Seseorang pun bisa lebih mudah terserang penyakit.

Faktor kebersihan

Kebersihan juga turut menjadi penyebab dari sering terserang demam. Tentunya kuman akan lebih suka berada di tempat-tempat yang kotor. Rumah yang bersih tentu akan lebih sehat. Selain itu, kebiasaan tidak menjaga kebersihan diri juga bisa menjadi penyebab sering terserangnya demam. Misalnya kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, atau tidak mencuci tangan setelah buang air kecil dan buang air besar.

Kurang aktivitas fisik

Jika Anda sering merasa tidak enak badan, mungkin penyebabnya adalah kurangnya aktivitas fisik dan olahraga. Olahraga memang perlu dilakukan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh, sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit. Jika Anda tidak sempat untuk berolahraga, sempatkanlah mengubah gaya hidup secara sederhana. Seperti misalnya lebih memilih tangga daripada lift atau eskalator, atau lebih memilih jalan kaki saat akan menuju tempat-tempat yang tidak terlalu jauh.

Demikianlah beberapa penyebab gampang demam yang perlu diketahui. Semoga penjelasan di atas bermanfaat untuk Anda. Jika sering sakit, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter secara lebih menyeluruh dan mulai mencoba mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Hati-hati memilih bahan makanan, inilah 10 pangan terpapar pestisida

Hati-hati memilih bahan makanan, inilah 10 pangan terpapar pestisida

Bagi masyarakat Indonesia, hati-hati mengkonsumsi beras, kentang, atau cabai. Karena ketiga bahan pangan ini ternyata banyak mengandung paparan pestisida dan lambat laun berbabahaya bagi tubuh.

Kembalilah ke pangan organik, yang dibudidaya tanpa kimia berbahaya, arsenik, atau pesstisida berbahaya lain yang sering digunakan secara berlebihan untk memacu pertumbuhan tanaman buah, pangan, dan sayuran.

Inilah 10 makanan berbahaya, karena terpapar racun, pestisida dan arsenik. Ketika dikonsumsi sedikit, makanan berikut ini memang tidak mengganggu kesehatan Anda. Tetapi dalam jumlah besar, mereka bisa memberi dampak yang lebih merugikan dari yang Anda kira.

Jamur

Jamur yang tersedia di supermarket seharusnya aman untuk dikonsumsi, tetapi para penggemar jamur perlu berhati-hati karena banyak spesies dapat sangat berbahaya bahkan mematikan.
Sekitar 100 spesies jamur dikabarkan berbahaya bagi manusia, dengan gejala mulai dari sakit kepala hingga kejang bahkan kematian. Pada tahun 2010 sejumlah kecil jamur yang disebut Little White dianggap bertanggungjawab atas kematian sekitar 400 orang di Cina.

Cabai

Cabai terkenal karena pedasnya, yang membuatnya sangat terkenal. Kendati begitu, ternyata kepedasan tersebut dihasilkan dari senyawa kimia (capsaicin) yang dapat menyebabkan efek keracunan seperti sakit perut, gatal-gatal, dan dalam kasus paling parah, dapat berujung pada kematian.
Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi cabai hanya sedikit berbahaya, namun capsaicin memang paling baik dibatasi dalam konsumsinya, jadi pastikan untuk tidak terlalu banyak memakannya dan hindari kompetisi makan makanan pedas!

Minyak rapeseed

Ada banyak kontroversi tentang minyak yang tampak alami dan tidak berbahaya ini, namun anggapan umum menyatakan bahwa minyak rapeseed memiliki banyak efek negatif pada kesehatan. Laporan menyatakan bahwa tumbuhan rape, yang merupakan sumber dari minyak tersebut, sangat beracun, dan efek samping mengonsumsi minyaknya antara lain adalah masalah pernapasan dan kebutaan.

Beras

Tidak diragukan lagi, beras memiliki banyak manfaat kesehatan. Kendati begitu, sebuah penelitian mengungkapkan, satu dari lima kemasan beras panjang Amerika mengandung zat beracun dengan tingkat berbahaya, sementara penelitian lainnya menemukan terdapat kadar arsenik dalam susu beras dan beras bayi.
Meskipun semangkuk nasi berisiko relatif kecil dalam menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, konsumsi arsenik dengan kadar tinggi erat kaitannya dengan kanker.

Biji pala

Meskipun biji pala memiliki manfaat kesehatan, namun juga dapat sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Biji pala mengandung zat beracun yang disebut myristicin, porsi sedang dari biji pala dapat menyebabkan halusinasi, sementara dalam jumlah besar biji pala dapat menyebabkan kejang, berdebar-debar, mual, dehidrasi, dan kematian.

Apel non-organik

Karena apel rawan menjadi tempat berkembang biak serangga, para petani sering melapisi buah dengan bahan kimia pestisida dan fungisida, beberapa di antaranya akan menyerap ke dalam dagingnya. Untuk meminimalkan risiko kesehatan, cobalah untuk membeli apel organik kapan pun Anda bisa, atau setidaknya kupas kulitnya sebelum makan.

Salmon ternak

Sebuah penelitian menemukan, 13 racun berbeda — antara lain PCB, yang diklasifikasikan sebagai sebuah kemungkinan karsinogen manusia oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) — berada pada tingkat yang lebih tinggi dalam salmon yang dibesarkan di peternakan daripada yang terdapat dalam salmon liar.
Karena kemungkinan bahaya kesehatan akibat mengonsumsi racun tersebut, dianjurkan untuk mengurangi porsi dari salmon ternak (petunjuknya adalah dengan mengurangi setengah porsi per bulan, bergantung dari mana salmon tersebut berasal) atau beralih mengonsumsi salmon liar.

Popcorn microwave

Meskipun makan popcorn microwave tidak diyakini berbahaya bagi kesehatan, namun ditemukan bahwa popcorn dengan bumbu mentega mengandung bahan kimia berbahaya (diacetyl) dalam bumbu tersebut yang melepaskan gas beracun ketika dimasukkan ke dalam microwave. Meskipun sejauh ini hal tersebut sebagian besar hanya dialami oleh pekerja pabrik — dengan banyak timbulnya penyakit paru-paru yang disebut sebagai “paru-paru popcorn” — seorang konsumen kini diketahui juga mengidap gangguan paru-paru akibat racun tersebut.
Namun, ini jelas tidak dapat menjadi patokan, karena penderita tersebut mengaku bahwa ia mengonsumsi popcorn microwave setidaknya dua kali sehari selama 10 hingga 12 tahun. Jika Anda makan dalam jumlah sedikit, mungkin paling aman untuk mengonsumsinya di rumah, hanya berhati-hatilah untuk menghindari gas ketika membuka kemasan popcorn tersebut.

Kentang

Kentang mungkin terlihat cukup aman, tapi apakah Anda tahu bahwa kentang sebenarnya berasal dari keluarga yang sama dari tanaman beracun Solanaceae?
Kentang memiliki risiko tertentu untuk kesehatan kita karena mengandung senyawa beracun yang dikenal dengan glycoalkaloids, yang paling mengkhawatirkan adalah solanin yang memengaruhi saraf dan sistem pencernaan, menyebabkan sakit kepala, lemas, limbung, diare dan muntah dan lain-lain.

Keracunan kentang sangat jarang terjadi, tapi hindarilah kentang yang sudah berkecambah — yang cenderung memiliki konsentrasi glycoalkaloids yang lebih tinggi — dan kentang yang telah berubah hijau. Meski warna hijau dalam kentang sendiri tidak berbahaya, hal tersebut menunjukkan bahwa kentang telah terpapar cahaya matahari, yang dapat juga mendorong tingkat solanin untuk naik di atas kadar yang aman.

Kacang

Kacang tidak hanya menjadi salah satu penyebab alergi makanan yang paling umum, tetapi juga dapat berbahaya bagi orang-orang yang tidak menderita alergi. Kacang lebih baik dihindari oleh orang-orang yang mempunyai masalah dengan ginjal atau kantung empedu karena mengandung oxalates yang dapat mengkristal dan menyebabkan batu pada ginjal dan kantung empedu.

Namun, bahkan bagi kita semua, kacang dapat beracun oleh karena kerentanan kacang terhadap jamur dan aflatoksin (karsinogen yang sangat beracun) yang dihasilkan oleh jamur yang disebut Aspergillus flavus yang menyerang kacang.

Jika Anda tidak bisa menolak untuk mengemil kacang, cobalah untuk membeli kacang yang diproduksi di daerah-daerah kering, karena risiko aflatoxins lebih rendah.

Bagaimana membuat anak berdaya tahan tubuh prima

BAGAIMANA MEMBUAT ANAK-ANAK BERDAYA TAHAN TUBUH PRIMA

Menjaga daya tahan tubuh anak adalah salah satu faktor penting yang harus dilakukan orangtua agar si kecil tak mudah sakit. Terlebih lagi saat sedang musim pancaroba.   Seperti yang diketahui, dunianya anak-anak adalah bermain.

Ibu pun harus membebaskan si kecil bermain bersama dengan teman-teman sebayanya selama apa yang ia lakukan dapat menstimulasi motoriknya dan tidak membahayakan. Ditambah lagi dengan aktivitas lainnya yaitu banyaknya les yang harus ia jalani. Kondisi tersebut tentu saja dapat membuat si kecil menjadi mudah lelah karena daya tahan tubuhnya yang menurun.

Karena itulah, pentingnya Ibu dan Ayah untuk menjaga daya tahan tubuhnya sehingga ia tetap dapat bisa menjalani aktivitasnya sehari-hari dan tentu saja tak mudah sakit.

Nah, berikut adalah tip menjaga daya tahan tubuh anak:

  1. Hindari makanan cepat saji Sudah tak aneh lagi jika anak-anak tidak menyukai makanan sehat, seperti sayur salah satunya. Mereka umumnya lebih menyukai makanan cepat saji yang memang benar-benar memiliki rasa, misalnya manis atau gurih. Tapi, Ibu perlu tahu jika makanan cepat saji tidak baik untuk tubuh si kecil, karena mengandung bahan kimia dan zat adiktif yang dapat membahayakan kekebalan tubuhnya. Ibu dapat menyiasati dengan membuat snack sehat, seperti puding atau cookies cokelat yang lezat.
  2. Memberikan makanan bernutrisi Makanan adalah faktor utama untuk menjaga daya tahan tubuh anak. Saat sedang dalam masa pertumbuhan, anak-anak sangat membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap dan berimbang. Memberikan makanan bernutrisi tak hanya dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, tetapi tentu saja dapat menjaga daya tahan tubuhnya sehingga tak mudah terserang penyakit.
  3. Cukup istirahat Banyaknya aktivitas yang dijalani si kecil dapat membuat tubuhnya menjadi lelah, karena daya tahan tubuhnya yang menurun. Istirahat atau tidur dapat mengembalikkan stamina si kecil setelah lelah beraktivitas seharian. Selain itu, tidur juga dapat menjaga sistem kekebalan tubuhnya.
  4. Olahraga Bukan hanya orang dewasa yang perlu olahraga agar ia tetap sehat. Hal tersebut juga berlaku pada anak-anak. Salah satu cara menjaga daya tahan tubuhnya adalah dengan mengajak si kecil agar mau berolahraga. Ibu atau Ayah dapat mengajaknya bermain di taman dekat atau mengajaknya bermain sepeda.
  5. Jauhkan dari asap rokok Asap rokok mengandung banyak racun yang dapat mengganggu dan membunuh sel-sel dalam tubuh. Terlebih perokok pasif sangat membahayakan kesehatan tubuhnya dan anak-anak lebih rentan terserang penyakit dibandingkan dengan orang dewasa, karena tingkat bernapasnya lebih cepat. Bahkan, asap rokok dapat memengaruhi kecerdasaan dan perkembangan saraf si kecil. Karena itu, sebaiknya segera hentikan kebiasaan merokok agar kesehatan keluarga tetap terjaga.

Efek Junk Food

Anak-anak umumnya suka dengan junk food atau makanan tidak sehat. Hal ini perlu menjadi perhatian agar makan junk food tidak menjadi kebiasaan anak dan berkembang hingga dewasa.

Orangtua sangat berperan untuk menghindari kebiasaan anak mengonsumsi junk food. Salah satu caranya, dengan memperkenalkan makanan sehat pada anak sedini mungkin jika ingin buah hati tumbuh sehat.

Membatasi konsumsi junk food tentu bukan tanpa alasan. Seperti halnya pada orang dewasa, junk food juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak.

Obesitas
Junk food umumnya adalah makanan yang tinggi lemak. Sejumlah studi terbaru mengungkapkan, salah satu penyebab anak menjadi obesitas atau kelebihan berat badan adalah kebiasaan makan junk food. Obesitas sejak kecil bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, hingga diabetes saat anak dewasa.

Kurang makanan bergizi
Akibat kebiasaan makan junk food, tak ada lagi ruang untuk lebih banyak makan bergizi karena anak sudah merasa kenyang. Kurangnya makanan bergizi bisa membuat tumbuh kembang anak tidak optimal, termasuk perkembangan otaknya. Ini menjadi salah satu alasan penting untuk tidak membiarkan anak terlalu banyak makan junk food.

Kecanduan
Pernah mengalami anak tak mau makan selain junk food? Mungkin anak Anda sudah mengalami kecanduan dengan junk food. Jika hal ini terjadi, tentunya akan sulit meminta anak untuk konsumsi makanan bergizi. Untuk itu, cegah konsumsi junk food secara berlebihan sejak dini agar tidak menjadi kebiasaan.

Melemahkan sistem kekebalan tubuh
Banyak mengonsumsi junk food artinya anak Anda kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh anak pun menjadi menurun. Anak akan lebih mudah sakit.